hasil seminar semester lalu
Hasil Diskusi Seminar
Sastra
Oleh Mahasiswa Bahasa
dan Sastra Indonesia
Moderator : Lilis Suyanti
Notulensi : Dwi Siti Pratiwi
· Masa Mula Sastra Indonesia
1. Ferditya Karna Juana
Sebutkan apa yang menjadi
garapan studi pada masa pembibitan?
Dijawab oleh Rizki Erdayani
Garapan studi pada masa pembibitan:
1) Kapan sastra indonesia lahir
2) Perdebatan antara sastra melayu dan
sastra Indonesia modern
3) Pendapat ahli mengenai karya sastra
Indonesia
4) Syarat-syarat karya sastra Indonesia
5) Pembabakan sastra Indonesia
2. Mully Cahyani Byari
Pada masa Nugroho
Notosusanto apa yang mendominasi dan karakteristiknya?
Dijawab oleh Rizki Erdayani
Yang mendominasi adalah
sastra nasional pada tahun 1908 walaupun primitif tetapi sastra nasional adalah
yang paling mendominasi pada masa Nugroho Notosusanto dengan pengarang pada
masa itu Merari Siregar, M. Kasim, Marah Rusli.
Karakteristik yang
dimaksud adalah periodisasi. Adapun periodisasi pada masa ini adalah:
·
Sastra
melayu Lama
·
Sastra
Indonesia Modern
a) Masa Kebangkitan (1920-1945)
Periode ’20, ’33, ’45,
yang merupakan lahirnya angkatan Pujangga Baru.
b) Masa Perkembangan (1945-sekarang)
Periode ’45 dan ‘50
· Pujangga Baru
1. Valentina Edellwiz
Mengapa unsur nasionalitas hanya ada di karya sastra prosa dan puisi.
Puisi pun hanya karya Asmara Hadi dan yang lebih banyak adalah unsur romantik?
Dijawab oleh Leni Saputri
karena
pada angkatan Pujangga Baru bangsa kita sedang dalam penjajahan bangsa Belanda,
sehingga pengarang pada angkatan ini terinspirasi dari keadaan pada saat itu
yang mengandung unsur nasionalis seperti pada prosa dan puisi karangan Asmara
Hadi dan lain-lain.
2. Gendis Siti Hatmanti
Sifat-sifat sastr lama yang mana yang ingin di tinggalkan
oleh angkatan Pujangga Baru dan apa contohnya?
Dijawab oleh Leni Saputri
Pada angkatan Pujangga Baru ini ingin
meninggalkan sifat-sifat yang dibawa oleh balai pustaka dan lainnnya. Contohnya
pada tema, pada agkatan Pujangga Baru tidak ada lagi membahas mengenai kawin
paksa contohnya pada karya sastra Layar Terkembang dan Belenggu.
· Angkatan 45
1. Oktarina Widarsih
Revisioner membawa
kemerdekaan sedangkan karya yang terkenal saat itu adalah “Aku” karya Chairil
Anwar yang ridak terkait dengan kemerdekaan Indonesia malah diceritakan tentang
dirinya sendiri bukan keseluruhan Indonesia.
Dijawab oleh Nelda Sari Siregar
Keakuan Chairil dimaksud
bukan untuk mementingkan martabat dan nilai-nilai kemanusiaan. Manusia hidup
harus dapat mengisi eksistensinya memperjuangkan hakikat kemanusiaannya, yang
semuanya itu tidak perlu harus sejalan dengan nilai-nilai kemasyarakatkan,
tradisi, konvensi-konvensi yang sudah ada. Jadi jelas disini dia sangat
berperan dalam memperjuangkan hakikat kemanusiaan yang mencakup masyarakat
seluruh Indonesia.
2. Enisa Listiani
Bagaimana pendapat
pemateri tentang kurangnya minat tentang karya sastra dan bagaimana inovasi
agar karya sastra tidak redup lagi?
Dijawab oleh Nelda Sari Siregar
Karena
pada angkatan 45 ini puisi lebih bersifat menafsirkan tentang perbandingan dan
motif. Artinya pada angkatan sebelumnya puisi-puisi yang dibuat langsuung dapat
dimengerti penafsirannya. Inovasi yang dilakukan agar tidak redup lagi pada
angkatan 45.
1. Angkatan 45 ini sangt jelas karena
dalam penggunaan bentuk puisi bebas yang tidak terkait oleh jumlah baris,
jumlah suku kata, dan irama yang teratur.
2. Bersifat universal artinya penggunaan
gaya bahasa, lambang, dan perbandingan-perbandingan baru.
3. Inovasi yang dilakukan yaitu bersifat
prismatis yang memiliki makna dan keluasan pengertian.
· Angkatan 66
1. Herdiansyah
Bagaimana pandangan
kalian mengenai perdebatan antara Ajib Rosyidi dan H.B. Yasin mengenai angkatan
66?
Dijawab oleh Yayang Suci
Menurut
kelompok kami perlu adanya angkatan 66 karena angkatan 66 tidak kala dengan
angkatan 45. Adapun perbedaan antara Ajib Rosyidi dan H.B. Jasin.
H.B. Jasin Adapun yang
termasuk dalam angkatan 66 ini menurutnya adalah mereka-mereka yang takkala
proklamasi kemerdekaan (1945) kira-kira berumur enam tahun dan baru masuk
SD/SR. Jadi tahu 1966 baru sekitar 20-an tahu. Mereka itu telah giat menulis
dalam majalah-majalah sastra dan kebudayaan sekitar tahun 1955-an seperti
Kisah, Siasat , Mimbar Indonesia , Budaya, Crita, Sastra, Konfrontasi, Basis,
Prosa dan sebagainya.
Ajib Rosyidi
yang membagi periode ini dalam dua bagian yaitu antara 1953 - 1961 dan 1961 –
sampai sekarang. Yang pertama menunjukkan pengakuan Ajip Rosidi terhadap
“Angkatan 50” dan kedua adalah “Angkatan 66”.
2. Michael Johan Sulistiawan
Atas dasar apa kelompok
kalian menyatakan ciri-ciri satra angkatan 66 adalahyang telah disebutkan?
Dijawab oleh Yayang Suci
Karena
secara politis angkata ‘66 terlahir dari pergolakan politik dalam masyarakat.
Kelahirannya adalah suatu peristiwa politik, tetapi disamping ukuran politik,
dalam bidang kesusastraan ia mempunyai ukuran nilai, yaitu nilai kesusastraan.
Ia anti tirani, ingin menegakkan keadilan dan kebenaran itu dituang dalam
bentuk kesusastraan.
Hal ini muncul karena, para seniman ingin sastra Indonesia tidak berubah sebagaimana paham yang dihembuskan LEKRA. Yang mana LEKRA adalah perpanjangan tangan PKI dalam bidang kesusastraan. Sastrawan yang tetap berideologikan Pancasila, tidak mau jika sastra Indonesia terkontaminasi oleh paham LEKRA.
Hal ini muncul karena, para seniman ingin sastra Indonesia tidak berubah sebagaimana paham yang dihembuskan LEKRA. Yang mana LEKRA adalah perpanjangan tangan PKI dalam bidang kesusastraan. Sastrawan yang tetap berideologikan Pancasila, tidak mau jika sastra Indonesia terkontaminasi oleh paham LEKRA.
Komentar
Posting Komentar